Thursday, June 28, 2012

Teori Komunikasi Antar Pribadi



Post By : Ani Fitriyah

Teori Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi (interpersonal) komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih yang secara fisik berdekatan dan yang menyampaikan serta menjawab pesan-pesan baik secara verbal maupun non verbal. Dalam komunikasi antarpribadi biasanya dikaitkan dengan pertemuan dua, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur .
a.      Komunikasi Verbal dalam Komunikasi Antar Pribadi
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan sebagai aspek realitas individual kita. Adapun macam bahasa verbal yang digunakan adalah :
1.      Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan sebagai bahasa persatuan Indonesia yang dipakai untuk memperlancar hubungan komunikasi dan merupakan lambang kebangsaan bangsa Indonesia.
2.      Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan pada suatu daerah tertentu dan memiliki ciri khas tertentu di bidang kosa kata, peristilahan, struktur kalimat dan ejaannya.
3.      Bahasa gaul adalah bahasa yang pada mulanya adalah bahasa sandi yang dipakai penjahat untuk berkomunikasi agar tidak diketahui oleh pihak berwajib di era tahun 1960-an dan sekarang berkembang dikalangan anak muda dengan gaya serta kosakata bahasa yang hanya bisa dipahami oleh kelompok pemuda tertentu yang sudah menyepakati kata-kata yang dipakai.
b.      Komunikasi Non Verbal dalam Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi nonverbal adalah ”semua eksprsi eksternal selain kata-kata terucap atau tertulis (spoken and written word), termasuk gerak tubuh, karakteristik penampilan, karakteristik suara, dan penggunaan ruang dan jarak. Secara sempit komunikasi nonverbal sebagai penggunaan secara intensional seperti dalam penggunaan simbol nonlisan untuk mengkomunikasikan pesan tertentu. Dari perspektif ini, komunikasi nonverbal merujuk pada tindakan sumber dan atribut-atribut yang tak sepenuhnya bersifat verbal. Sedangkan secara luas, komunikasi nonverbal mengacu pada unsur-unsur lingkungan yang dipergunakan manusia dalam berkomunikasi, seperti warna dinding tempat percakapan berlangsung.
1.      Fungsi Komunikasi Nonverbal
Jandt menyebutkan beberapa fungsi komunikasi nonverbal dalam komunikasi manusia, yaitu sebagai berikut :
a)      Menggantikan pesan lisan; yang biasanya dilakukan bila situasi tak memungkinkan untuk menyampaikan pesan lisan.
b)      Menyampaikan pesan-pesan yang enak selain secara lisan; adakalanya kita merasa sulit untuk mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata dan merasa lebih nyaman menyampaikannya dengan menggunakan isyarat tanpa merasa menyinggung perasaan atau mempermalukan.
c)      Membentuk kesan yang mengarahkan komunikasi; ada saatnya kita mengelola kesan orang lain terhadap diri kita melalui pesan nonverbal.
d)     Memperjelas relasi; mengingat pesan komunikasi itu mengandung isi dan informasi tentang relasi. Isi berkaitan dengan pokok yang disampaikan dalam pesan. Informasi relasi terkait dengan relasi di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Begitu informasi relasi sulit diumgkapkan secara verbal maka komunikasi nonverbal yang mengambil alihnya.
e)      Mengatur interaksi; ini terjadi, misalnya manakala kita terlibat dalam percakapan antarpribadi. Lawan bicara kita terus saja berbicara sehingga sepertinya tak memberikan kesempatan pada kita untuk berbicara. Kita mengangkat tangan yang menunjukan kita meminta waktu dan kesempatan unutk berbicara.
f)       Memperkuat dan memodifikasi pesan-pesan verbal; isyarat-isyarat nonverbal dapat menjadi mata pesan yang mempengaruhi penyandibalikan (decoding) pesan.
Sedangkan Wood menyebut ada 3 (tiga) fungsi komunikasi nonverbal, yaitu:
1)      komunikasi nonverbal melengkapi komunikasi verbal.
2)      komunikasi nonverbal mengatur interaksi.
3)      komunikasi nonverbal membangun relasi tingkatan makna, yang pada dasarnya terdiri dari tiga dimensi-dimensi primer relasi tingkat makna, yaitu responsivitas, menunjukan suka-tidak suka, dan kekuasaan atau kontrol.   
2.      Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal
a.       Kinesics (Kinesik) :  Istilah ini digunakan untuk menunjukan gerak-gerik atau sikap tubuh (gestures), gerak tubuh (body movement), ekspresi wajah, dan kontak mata.
b.      Paralanguage (Parabahasa) Istilah ini menunjuk pada unsur-unsur nonverbal sauara dalam percakapan verbal.
c.       Kebisuan Istilah ini dipandang agak membingungkan karena membisu dipandang tidak berkomunikasi.
d.      Haptics Istilah ini berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi.
e.       Olfactics Istilah ini berkaitan dengan penggunaan indera penciuman dalam berkomunikasi nonverbal.
f.       Oculesics  Istilah ini menunjuk pada pesan yang disampaikan melalui mata. Mata yang membelalak atau melotot menyatakan sesuatu pada lawan bicara.                                 
3.      Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh pada dasarnya penyampaian pesan dengan menggunakan tubuh kita sendiri sebagai penyampai pesannya diluar mulut kita. Dalam berkomunikasi melalui bahasa tubuh, manusia menggunakan semua unsur komunikasi, kecuali ungkapan lisan. Sebagai bagian dari komunikasi nonverbal, fungsi-fungsi komunikasi nonverbal pun melekat pada fungsi bahasa tubuh.           
4.      Ekspresi Wajah
Kita mulai dari wajah. Ada banyak hal ekspresi wajah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Anak kecil yang malu atau marah biasanya menutupi wajahnya dengan jari-jari tangannya. Rasa jemu atau lelah juga ditampilkan melalui wajah. Begitu juga dengan rasa senang atau bahagia akan tampak pada wajah orang yang senang atau bahagian tersebut. 

5.      Mata
Dalam kehidupan sehari-hari, kita serig mendengar ungkapan yang mengaitkan kepribadian seseorang dengan matanya. Kepribadian yang kuat diidentikan dengan sorot mata yang tajam. Pease membuat kategori tatapan mata, seperti berikut :
a.       Tatapan Bisnis
Dalam pembicaraan bisnis, tatapan diarahkan pada daerah segitiga di dahi lawan bicara Menurut Pease hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana serius sekaligus menunjukan niat untuk membicarakan bisnis.
b.      Tatapan Sosial
Tatapan sosial tertuju pada wilayah segitiga mata dan mulut.
c.       Tatapan Intim
Tatapan yang lebih luas yang menunjukan perhatian yang lebih besar terhadap lawan bicara dan apabila lawan bicara juga merasa tertarik maka akan membalas tatapan tersebut.

d.      Lirikan Sekilas
Sedangkan apabila cara melihat itu berupa lirikan mata maka ada dua kemunghkinan yang terjadi yakni berminat atau benci.

c.       Teori-Teori Komunikasi Antarpribadi
Adapun teori-teori yang termasuk dalam teori komunikasi antar pribadi yaitu :
1.      Aprehensi Komunikasi
Aprehensi komunikasi merupakan kondisi kognitif seseorang yang mengetahui bahwa dirinya saat berkomunikasi dengan orang lain karena kekhawatiran dan ketakutannya, tak memiliki pikiran apapun dalam benaknya dan juga tidak memahami sebab akibat sosial sehingga menjadi orang yang mati rasa. Ada juga yang menyebutkan bahwa aprehensi komunikasi itu terjadi manakala individu memandang pengalaman komunikasinya itu tidak menyenangkan dan merasa takut berkomunikasi.
Aprehensi komunikasi bukanlah teori yang as teori komunikasi antarpribadi. Teori aprehensi komunikasi juga banyak dipergunakan untuk menjelaskan situasi komunikasi kelompok. Namun, banyak ilmuan komunikasi yang menggunakan teori ini juga untuk menjelaskan komunikasi antarpribadi atau menggunakanya dalam latar atau konteks komunikasi antarpribadi.
Ada tidaknya penyebab aprehensi komunikasi itu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori sebagai berikut :
1)      Aktivitas berlebihan. Hal ini menunjukan bahwa secara psikologis kita terlalu aktif sebelum kegiatannya sendiri dilakukan.
2)      Pemprosesan kognitif yang tidak tepat. Hal ini untuk menunjukan rasa tidak nyaman dalam menghadapi kegiatan komunikasi.
3)      Keterampilan komunikasi  yang tak memadai. Ini untuk menunjukan bahwa kita tak tahu bagaimana berkomunikasi secara efektif.
2.      Self-Disclosure
Pada self-disclosure orang membuka diri dan menyatakan informasi tentang dirinya pada lawan komunikasinya. Bahkan informasi yang di ungkapkan pun bukan informasi yang biasa-biasa saja melainkan informasi yang mendalam tentang dirinya.
3.      Teori Penetrasi Sosial
Teori ini pada intinya menyatakan bahwa kedekatan antarpribadi itu berlangsung secara bertahap (gradual) dan berurutan yang di mulai  dari tahap biasa-biasa saja hingga tahap intim sebagai salah satu fungsi dari dampak saat ini maupun  dampak masa depannya.

4.      Teori Pengurangan Ketidak Pastian
Mengapa kita menggali pengetahuan tentang  rekan kita ? Teori ini menjelaskan, hal tersebut dilakukan manusia guna mengurangi ketidakpastian atau meningkatkan prediktabilitas perilaku masing-masing dalam interaksi yang akan mereka kembangkan.
Menggali pengetahuan berupa memahami itulah yang merupakan perhatian utama kita saat bertemu dengan seseorang  yang belum kita kenal. Jika kita berdiam diri dalam ketidaktahuan, tidaklah akan membuat kita merasa tenang. Jika kita mengetahui siapa orang yang kita ajak berbincang-bincang, tentunya akan lebih membuat diri kita merasa tenang dan nyaman apabila dibandingkan dengan berbincang dengan orang yang tidak kita kenal. Oleh karena itu, kita akan berusaha mengetahui dan memahami siapa orang tersebut.
5.      Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional bersifat cair. Orang-orang yang menjalin relasi dan berkomunikasi antarpribadi pada batinya mengalami apa yang dinamakan tarikan konflik. Tarikan konflik itulah yang menyebabkan relasi menjadi selalu berada dalam kondisi cair, yang dikenal sebagai ketegangan dialektis. Kita terayun-ayun di antara dua kutub relasi. Antara harmonis dan konflik atau antara akrab dan bermusuhan.
6.      Teori Penilaian Sosial
Dalam melakukan penilaian terhadap pesan yang diterima, orang bisa melakukan dua hal, pertama mengkontraskan dan kedua mengasimilasikan. Kontras merupakan distorsi perseptual yang membawa pada polarisasi ide.mengontraskan antara pandangan kopi itu bermanfaat bagi kesehatan dan kopi itu merugikan kesehatan. Sedangkan asimilasi menunjukan kekeliruan penilaian yang bertentangan.
Ada tiga hal yang dikemukakan Teori Penilaain Sosial yang bisa di pergunakan untuk mengkaji pengaruh komunikasi antarpribadi. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Pembicaraan yang memiliki kredibilitas tinggi akan mampu menyampaikan pesan yang masuk ke dalam wilayah penerimaan pendengarnya.
2)      Ambiguitas seringkali lebih baik dibandingkan dengan kejelasan. Untuk contoh ini bisa kita ambil dari dunia periklanan.
Ada orang yang sangat dogmatis dalam setiap permasalahan. 

No comments:

Post a Comment